Gejala, Penyebab dan Pengobatan Glaukoma

Posted on

WikiSehat.com – Penyakit mata merupakan penyakit yang menyerang indera penglihatan yaitu mata yang dapat menyebabkan mata perih, merah, dan sakit atau bahkan lebih parahnya mengalami kebutaan. Kebanyakan orang pasti pernah terkena penyakit mata, namun secara umum orang biasanya menderita penyakit mata ringan akibat infeksi karena polusi atau hal-hal lainnya. Salah satu penyakit mata adalah galukoma. Artikel kali ini akan membahas mengenai glaukoma secara mendalam agar dapat mengetahui apa sebenarnya penyakit galukoma, jenisnya, gejala glaukoma, penyebab glaukoma, apa pengobatannya dan bagaimana tips untuk menjaga kesehatan mata dan menghindari penyakit itu menyerang Anda.

Pengertian Glaukoma

Apa itu Glaukoma? Glaukoma merupakan penyakit mata atau salah satu jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan kerusakan pada saraf optik yang disebabkan oleh tekanan yang ada di dalam mata. Glaukoma dapat menyebabkan kebutaan yang diakibatkan oleh penyakit glaukoma ini tidak bisa disembuhkan dan bersifat permanen. Penderita penyakit mata glaukoma ini tersebar luas diseluruh belahan dunia.

Di banyak kasus, penyakit glaukoma dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kebutaan. Hanya saja kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit glaukoma, sehingga hal ini menyebabkan penderita terlambat untuk berobat dan berada di tahap lanjut sehingga dapat menyebabkan kebutaan.

Glaukoma adalah penyakit pada mata yang ditandai oleh tiga hal berikut ini yang disebut dengan trias glaukoma:

  1. Peningkatan pada tekanan intraokular yang dapat menyebabkan tekanan pada bola mata;
  2. Kerusakan pada siklus optimus (saraf penglihatan) yang disebut sebagai perubahan patologis;
  3. Kelainan pada lapang penglihatan yang khas yang disebut dengan defek atau kelainan.

Jenis-jenis Penyakit Glaukoma

Penyakit mata galukoma dibedakan menjadi dua jenis dilihat dari perjalanannya yang akan saya bahas di bawah ini:

Glaukoma sudut terbuka/ open angle glaucoma

Jenis ini merupakan jenis glaukoma yang sering ditemui dan bersifat kronis. penyakit glaukoma jenis ini muncul dan berkembang secara perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bahka bertahun-tahun yang biasanya terjadi pada usia dewasa. Gejala yang ditimbulkan juga tidak langusung mucul hingga terjadi kerusakan syaraf optik dan mempengaruhi penglihatan secara permanen. Lakukan pemeriksaan secara teratur untuk mendeteksi dan memberi perawatan untuk kesehatan mata sejak dini.

Glaukoma sudut tertutup

Glaukoma sudut tertutup merupakan jenis penyakit mata yang jarang terjadi yang biasa disebut dengan sebagai glaukoma akut karena penyakit ini terjadi secara tiba-tiba. Jenis glaukoma ini termasuk ke dalam penyakit mata yang serius karena dapat menyebabkan kebutaan yang permanen.

Glaukoma sekunder

Jenis glaukoma ini biasanya disebabkan oleh orang yang menderita diabetes, trauma, dan arthritis pada anak sehingga hal tersebut menyebabkan tekanan pada mata.

Glaukoma Bawaan

Jenis ini merupakan jenis glaukoma yang diakibatkan oleh faktor bawaan atau gen yang didapatkan pada saat kelahiran atau setelah kelahiran. Glaukoma jenis ini mengakibatkan sistem saluran pembuangan caira di dalam mata tidak memilki fungsi dengan baik sehingga tekanan mata meningkat dan dapat menyebabkan pembesaran mata pada bayi. hal ini menyebabkan mata menjadi berair, berkabut dan peka terhadap cahaya.

Itulah beberapa jenis glaukoma yang mungkin dapat menyerang kesehatan mata, namun secara garis besar glaukoma dibagi menjadi dua jenis yaitu glaukoma sudut terbuka (glukoma kronik) dan glaukoma sudut tertutup (glaukoma akut)

Apa saja Gejala Glaukoma?

Seseorang yang menderita penyakit glaukoma akan merasakan beberapa keluhan yang berbeda-beda tergantung jenis glauokoma yang diderita. Secara umum gejala galukoma berdasarkan jenisnya yang dirasakan oleh penderita adalah sebagai berikut:

1. Glaukoma Kronik (sudut terbuka primer)

Gejala yang terjadi pada jenis galukoma kronik biasanya tida menimbulkan gejala yang nyata karena penyakit ini terjadi secara perlahan yang menyebabkan penderita tidak menyadarinya karena bagian yang terpengaruh adalah bagian luar visi penglihatan tepi. Gejala yang jelas terjadi pada glaukoma jenis adalah penglihatan menjadi menyempit di tepian yang terjadi secara bertahap pada kedua mata.

Jika dilakukan pemeriksaan yang dilakukan secara lebih lanjut ke dokter ahli, tanda-tanda gejala Glaukoma Kronik yang muncul biasanya adalah sebagai berikut:

  • Tajam penglihatan masih bisa dianggap normal;
  • Penglihatan bagian tepi menyempit;
  • Tekanan itraokular meningkat khususnya pada funduskopi;
  • Terdapat peningkatan C/D yang melebihi batas normal.

2. Glaukoma Akut (sudut tertutup)

Gejala Glaukoma yang jelas pada jenis ini adalah nyeri pada bola mata dan sakit, penurunan yang drastis pada ketajaman penglihatan secara mendadak, mata berwarna merah dan berair.

Secara umum gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita glaukoma adalah nyeri pada mata, sakit kepalam, adanya bayangan lingkaran di sekeliling cahaya yang kita lihat, mata berwarna merah, merasa mual dan ingin muntah, mata tampak berkabut (terutama pada bayi), dan penglihatan menjadi menyempit yang pada akhirnya tidak dapat melihat objek sama sekali atau mengalami kebutaan.

Jika dilakukan pemeriksaan yang dilakukan secara lebih lanjut ke dokter ahli, tanda-tanda gejala Glaukoma Akut yang muncul biasanya adalah sebagai berikut:

  • Tajam penglihatan menurun;
  • Tekanan pada intraokular meningkat;
  • Selaput bola mata memerah dan mengeluarkan banyak air;
  • Kornea mata membengkak;
  • Pupil tidak begitu refleks terhadap cahaya dan pupil juga setengah melebar.

Penyebab Glaukoma

Glaukoma merupakan penyakit mata yang terjadi karena sebab-sebab berikut ini:

1. Kelainan mata

Penyebab Glaukoma pertama karena kelainan mata. Kelainan mata dapat mempengaruhi struktur internal mata dapat menyebabkan glaukoma. Misalnya saja protein yang ada di dalam lensa mata, iris dan struktur lainnya mengalami pengelupasan atau penyumbatan sistem drainase mata yang biasanya disebut sebagai sindrom pseudoexfoliation.

2. Gaya hidup

Penyebab Glaukoma kedua karena gaya hidup. Gaya hidup yang Anda lakukan juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada kesehatan mata, salah satunya penyakit galukoma. Misalnya kurang berolahraga, merokok, konsumsi alkohol, dan obesitas. Hal ini dibenarkan oleh penelitian yang dilansir dalam european Investiative Ophthalmology & Visual Science.

3. Masalah medis tertentu

Penyebab Glaukoma ketiga karena masalah medis tertentu. Masalah medis seperti diabetes juga dapat menjadi penyebab terjadinya glaukoma. Selain diabetes, rabun jauh dengan tingkatan yang tinggi juga merupakan faktor penyebab terjadinya glaukoma. Kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma adalah migran atau sakit kepala, anemia atau tekanan darah rendah, penyempitan pembuluh darah penyakit jantung, dan tekanan cairan serebrospinal yang rendah.

4. Usia

Faktor penyebab glaukoma yang lain salah satunya adalah faktor usia. Semakin bertambah usia risiko untuk menderita glukoma juga semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa glukoma dapat mempengaruhi 2 dari 100 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekita 5 orang dari 100 orang juga dapat terkena glaukoma saat usia lebih dari 80 tahun.

Pengobatan Glaukoma

Jika sudah merasa adanya tanda-tanda berupa gejala glaukoma, lebih baik segera periksakan kesehatan mata pada dokter spesialis mata agar tidak terlambat untuk ditangani. Obat yang biasanya digunakan dan memiliki manfaat untuk menyembuhkan glaukoma yang berfungsi untuk menurunkan tekanan itraokular sebagai berikut:

  • KCl dengan dosis sebanyak 0,5 gr yang diberikan sebanyak 3 kali sehari;
  • Timolol dengan kadar 0.5% atau 1 tetes yang diberikan dua kali sehari;
  • Tetes mata yang merupakan kombinasi dari zat antibiotik dan kortikosteroid sebaganya 4 hingga 6 tetes yang diberikan satu kali sehari.

Itulah beberapa gejala dan penyebab terjadinya glaukoma, serta cara dan langkah pengobatan glaukoma yang dapat dilakukan melalui konsultasi dengan dokter. Semoga artikel ini bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *